Apa dari dalam diri kita yang harus dilatih, terlebih apabila kita belum mengetahui minat, bakat, serta keunggulan yang kita ataupun anak kita miliki? Menurut gue, untuk mengetahui kecendruangan bidang tertentu yang harus diasah dan diberikan latihan jangka panjang, hingga sepulih ribu jam, ada baiknya kita mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh seseorang.
Nah, untuk
itu kita dapat menggunakan pandangan Prof. Howard Gardner, ahli
psikolog harvard school of education Amerika, yang berhasil
mengategorikan jenis-jenis kecerdasan manusia. Prof. Howard membagi
kecerdasan menjadi sembilan jenis. Kecerdasan inilah yang perlu
dikenali dan ditumbuh kembangkan dengan berbagai latihan. Berikut
berbagai kecerdasan tersebut:
- Intelligence of logic (kecerdasan logis)
seseorang
yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada penalaran, logika, mengolah
angka yang baik, berhitung, dan memecahkan masalah dengan rasional.
Orang dengan kecerdasan ini memiliki pemikiran yang rasional. Ia
mempunyai kemampuan untuk memahami argumen lawan bixara dengan logis
dan dapat memecahkan masalah matematika dengan baik. Orang-orang yang
memilki kemampuan ini antara lain ahli matemaitka, sarjana ilmu
eksak, insinyur, detektif, pengacara, dan akuntan. Ciri-ciri seorang
yang memiliki kecerdasan logis-matematis ialah suka berfikir abstrk,
suka keakuratan, senang hitung-menghitung, cepat memecahkan soal-soal
dan komputer, senang meneliti dengan berfikir logis, selalu memiliki
catatan yang tersusun rapi dan sitematis. Kecerdasan ini dapat
dikembangkan dengan berlatih memecahkan masalah, mengerjakan
soal-soal matemaitka, menganalisis dan menafsirkan data, olahraga
atau tari, tertarik untuk melakukan percobaan praktis, menggunakan
cara berfikir dedukatif, dan berlatih hitung-hitungan dengan
komputer.
- Intelligence of word (kecerdasan verbal linguistik)
kecerdasan
ini berupa kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Mampu
berbicara dan menulis dengan lancar dan jelas. Ia memiliki kemampuan
berbahasa dengan baik dan efektif. Ciri seseorang dengan kecerdasan
ini ialah peka terhadap bahasa, bebicara dengan teratur dan
sistematik, memiliki penalaran tinggi, suka mendengarkan, membaca dan
menulis, lancar dalam mengucapkan kata-kata, suka bermain kata-kata
dan memiliki ingatan pembendaharaan kata yang kuat. Mapu
mengekspresikan sesuatu dengan bahasa secara singkat, tepat, dan
jelas. Biasanya orang dengan kecerdasan ini dapat menghibur,
mengajar, meyakinkan, dan memberikan argumentasi menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Ia biasanya suka dan tertarik bermain kata-kata,
berdiskusi, membaca, dan menulis. Kecerdasan ini dapat ditumbuhkan
dengan menceritakan aneka macam dongeng, main tebak kata, membaca dan
menulis cerita lucu, menulis buku harian, melakukan wawancara,
bermain puzzel, menulis majalah sekolah, serta rajin berdiskusi.
- Intelligence of visual (kecerdasan visual)
seorang
dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan membayangkan suatu bidang
dataar atau ruang dengan akurat. Orang yang memiliki kecerdasan ini
memiliki tingkat seni yang tinggi. Berberapa keahloian yang
membutuhkan kecerdasan visual antara lain arsitek, pelukis, pematung,
Navigator, ahli ilmu lingkungan alam, pemain catur, sarjana ilmu
fisik, dan ahli strategi.
Orang
dengan kecerdasan visual biasanya berfikir dengan membuat sketsa
atau gambar. Memiliki kemampuan membaca peta dan diagram, mudah
mengingat gambar, memiliki cita warna tinggi, serta mampu menggunakan
indra yang dimilikinya untuk melukis sesuatu.
Kecerdasan
ini dapat diasah dengan belajar menggunakan gambar, titik-titik dan
simbol. Belajar menggambar peta dan diagram, gunakan pemetaan pikiran
(mind mapping), kegiatan visualisasi, menonton atau membuat film, dan
senang mengubah design rumah untuk menciptakan sudut pandang berbeda.
- Intelligence of physical (kecerdasan fisik)
seseorang
dengan kecerdasan fisik memiliki kemampuan unutk menggerahkan anggota
badan dengan indah, lentur, lincah, kuat, fleksibel, seimbang, dan
jug taktis. Orang denga kemampuan ini bisa kita lihat pada penari,
pemain film atau aktor-aktris, atlet, pekerja lapangan, dan mekanik.
Seorang dengan kecerdasan fifik cenderung memiliki kepribadian yang
rileks, suka kegiatan fisik seoerti olahraga, senang menyentuh
sesuatu, senang bermain peran, sangat peka dengan lingkungan fisik,
gerak-gerik tubuh terlatih, serta suka bermain denga benda sambil
mendengarkan orang berbicara. Kecerdasan dapat dikembangkan dengan
latihan fisik, tarian, gerak-gerik, drama, bermain peran, dan
aktifitas bermain.
- Intelligence of music (kecerdasan musikal)
seseorang
dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan memadukan nada-nada sehingga
menghasilkan suara yan harmonis dan indah. Is juga mampu mengingat,
menyanyikan, dan menciptakan suatu irama musik, penala piano, pemain
musik, dan penyanyi.
Kecerdasan
ini dapat dikembangkan dan diasah dengan mendengarkan musik,
mengikuti latihan musik, memainkan alat musik, belajar melalui lagu,
bekerja dengan mendengarkan musik, mengubah suasana hati dengan musik
supaya kembali rileks dan santai, kembangkan fantasi dengan musik,
belajar menghafal dengan menyanyi lagu, dan mencoba membuat lagu.
- Intelligence of people (kecerdasan intrapersonal)
seseorang
yang memiliki kecerdasan ini sangat pandai memahami perasaan orang
lain. Peka dengan perasaan dan kondisi hati seseoarang. Ia pandai
bergaul denga orang lain, juga memiliki kemampuan unutk memimpin,
berempati, dan kemampuan mengorganisir orang lain. Kecerdasan ini
biasanyadimiliki polotikus, guru, ulama, konselor, serta manajer.
Orang yang
memiliki kecerdasan ini memiliki sifat ahli berunding, pintar
bergaul, mempu membaca pikiran orang lain, menikmati bersama orang
lain, punya banyak teman, komunikatif, suka dengan kegiatan kelompok,
gemar bekerja sama, dan menjadi mediator.
Kecerdasan
ini dapat dikembangkan dengan kegiatan belajar yang bersifat kerja
sama, sediakan waktu berkumpul dengan orang lain, menggunakan
keterampilan berkomunikasi, belajar membina hubungan antarpribadi,
seta belajar melayani orang lain.
- Intelligence of self (kecerdasan interpersonal)
dengan
kecerdasan ini seseorang mampu menyadari dan menelusuri emosi diri
sendiri dan mengelolanya denga efektif. Kecerdasan ini dapat dengan
mudah mengetahui perasaan sendiri, memperkaya, membimbing, dan
membedakan berbagai macam kondisi yang terjadi pada dirinya.
Orang
denga kecerdasa ini memiliki sebuah kemampuan khusus yaitu stasioner.
Kemampuan stasioner ialah kemampuan untuk menjadi netral dan sulit
untuk dipengaruhi keinginan, keyakinan, emosi, dan sebagainya ketika
dihadapkan dengan sesuatu masalah. Seseorang yang memilkik kecerdasan
ini cocok unutk menjadi wirausahawan.
Orang-orang
denga kemampuan ini terdapat pada pengarang novel, konselor, filsuf,
dan lainya. Cara menumbuh kembangkan kecerdasan ini melaliu dialog
dengan diri sendiri, senang berefleksi, belajar mandiri, belajar
mendengarkan intuisi, berdiskusi, menulis pengalaman diri, latihan
mengendalikan diri dan berfikir positif.
- Intelligence of Nature (kecerdasan Natural)
kecerdasan
ini merupakan kemampuan manusiawi untuk mengenl tanaman,
binatang-binatang serta bagian-bagian dari lingkungan alam. Ia juga
peka terhadap alam, apa yang terjadi dialam , menyenangi dan
menyayangi alam. Mereka dapat berhubungan baik dengan alam apalagi
lingkungan sekitarnya. Orang dengan kecerdasan ini cenderung senang
memiliki hewan peluharaan atau pun memelihara bunga. Mereka juga
mampu hidup di luar rumah dengan efektif, berkawan dan berhubungan
ramah dengan lingkungan alam, cinta lingkungan dan tidak suka merusak
lingkungan hidup.
Orang
yang memiliki kecerdasan ini dimiliki pecinta lingkungan hidup, ahl
flora
dan fauna, penemu obat-obatan trdisional, ahli botani dan zoologi.
Mereka juga senang b erada di alam terbuka dari pada di ruangan,
berpetualang dan menjelajahi hutan, marah jika ada perusak
lingkungan. Mereka jug asuka mengonsumsi obat atau jamu trdisional
dari pada obat-obatan pabrik, serta senang menggunakan bahan ramah
lingkungan.
9.
Intelligence of Existence ( kecendruangan intuitif)
orang
dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menjawab
persoalan-persoalan mengenai keberadaan manusia. Sebut aja pertanyaan
filosofi, misalnya mengapa aku ada, apa makna dari hidupku,
bagiamana seseorang bias mencapai tujuan hidup sejati, mengapa
seseorang harus mati, bila sudah mati ia kemana, dan yang lainnya.
Kecerdasan ini dimiliki filsuf, teolog, psikolog transpersonal, dan
lainya. Mereka lebih suka bertanya mengenai kebenaran, kritis dan
suka merenung.
Atas pijakan kaki, 13 desember 2015.
Tetsuya Arashi.