cerita
menairk tentang “sepulih ribu jam” juga dapat kita temukan dari
bill gates. Gates merupakan sosok dibalik lahirnya microsoft, sistem
operasi yang digunakan oleh sebagian besar personal komputer maupun
laptop di dunia. Microsoft menjadi perusahaan sofware kelas dunia
dengan produk utamanya, microsoft windows.
Namun,
tidak banyak yang mengetahui perjuangan bill gates membangun bisnis
sofwarenya, walapun kita hampir setiap saat menggunakan hasil kerja
kerasnya. Masa muda gates tepat ketika era kebangkitan dunia komputer
terjadi. Sejak itu menjadi titik awal perkembangan teknologi
informasi, yang tentu aja efeknya kita rasakan hingga saat ini.
Gates
memang sudah dilahirkan dari keluarga kaya. Ayahnya seorang pengacara
kaya raya di kota seattle, sedangkan ibunya putri seorang bankir.
Ketika gates masih kecil, is dianggap dewasa sebelum waktunya. Orang
tua gates mengeluarkanya dari sekolah karena ia merasa bosan dengan
proses belajar di sekolah. Saat itu ia duduk di kelas tujuh. Dari
sekolah negri ia dipindahkan ke sebuah sekolah swasta di lakeside,
sebuah sekolah yang berisi anak-anak keluarga kaya seattle. Saat
memasuki pertenganhan tahun kedua gates di lakeside, sekolah
mendirikan klub komputer.
Bill gates
sudah mulai membuat program komputer sejak duduk di kelas delapan
atau setara dengan kelas dua sekolah menengah pertama (SMP). Ketika
itu, di tahun 1968, proses pembuatan program sangat rumit, tidak
seperti sekarang ini. Ketika itu, pembuatan program dilakukan
menggunakan punch card. Setiap baris code yang akan digunakan di
cetak di atas kartu dengan alat khusus. Jika sudah selesai mengetik
dan mencetak kartu tersebut, barulah programer menggunakan komputer
mainframe dan memberikan setumpuk kertu penuh kode-kode tadi pada
operator.
Padahal,
ketika itu komputer hanya bisa melakukan satu tugas di satu waktu,
tidak seperti sekarang. Oleh karena itu, programer harus membuat
janji atau harus mengantri, sungguh rumit. Bisa dibayangkan, jika
terdapat kesalahan pada program maka kita harus memeriksa kartu kode
tadi dan mengantri kembali untk menggunakan komputer mainframe.
Itulah yang dialami gates saat mulai membuat program.
Saaat itu
harga komputer sangat mahal. Hanya berberapa sekolah besar yang
memilkinya. Gates beruntung lakeside mempunyai komputer. Bill gates
menghabiskan banyak waktu di depan komputer mainframe di sana.
Saat
sebuah kelompok komputer di university of washington mendirikan
C-Cubed (computer center corporation), mereka menawari bill gates
untuk mencoba perangkat lunak perusahaan tersebut secara gratis.
Sejak iyu, setiap hari sepulang sekolah., gates mampir untuk
bermain-main dengan program hingga larut malam.
Pada suatu
saat, C-Cubued megalami kesulitan finansial dan akhirnya bangkrut.
Namun, itu tidak membuat Bill Gates dan kawan-kawanya berhenti.
Mereka bertemu dengan information science inc. (ISI) yang mengizinkan
mereka menggunakan komputer milik perusahaan dengan imbalan membantu
mengerjakan berberpa kebutuhan internal ISI. Bill Gates dan
kawan-kawanya selama tujuh bulan telah menghabiskan waktu total
1.575 jam mengggunakan komputer mainframe milik ISI. Jika rata-rata,
penggunaan mencapai delapan jam sehari selama tujuh hari per minggu.
Artinya, Bill Gates mengotak-atik program komputer selama delapan jam
sehari dengan rutin.
Ada suatu
saat Gates dan kawan-kawanya, Paul Alen, mendapatkan kesulitan karena
mencuri kode rahasia dan menerobos masuk ke dalam sistem. Akhirnya,
mereka ditendang dan tidak bisa menggunakan komputer sepanjang musim
panas. Kemudian Paul menemukan kembali sebuah komputer di universitas
washington. Universitas tersebut memiliki komputer di pusat kesehatan
dan departemen fisika. Komputer itu sesungguhnya digunakan selama 24
jam, hanya aja ada waktu kosong antara jam tiga hingga enam pagi.
Memanfaatkan waktu kosong tersebut, Gates biasanya pergi di malam
hari setelah jam tidur. Ia berjalan ke universitas washington atau
menaiki bus.
Kemudian
pendiri ISI, Bud Pemroke, mendapatkan telepon dari perusahaan
teknologi TWR yang baru mendatangkan sebuah kontrak untuk membangun
sebuah sistem komputer di sebuah stasiun pembangkit listrik
Bonneville di sebelah seltan washington state. TWR amat sangat
membutuhkan programer yang akrab dengan perangkat lunak yang
digunakan stasiun itu. Tentu aja untuk mendapatkan seorang yang ahli
dalam bidang tersebut sangat sulit ditemukan. Pembroke akhirnya
menghubungi anak-anak SMA lakeside yang telah mengahbiskan waktu
ribuan jam di depan komputer. Gates yang kala itu duduk di tahun
terakhir, mampu meyakinkan gurunya untuk mengizinkan dirinya berdiam
di Bonneville dengan berpura-pura mengerjakan sebuah proyek studi
independen. Di sana, Gates menghabiskan musim semi menciptakan
kode-kode program.
Saat SMA
komputer menjadi opsesi Gates. Kerja kerasnya untuk mengasah
keterampilannya daam bidang programming sejak muda membuahkan hasil
luar biasa yang kita rasakan dan saksikan hingga sekarang. Jika
dototal, Bill Gates telah belajar dan menekuni bidang programming
lebih dari sepuluh ribu jam, angka ajaib yang disebutkan Gladwell
sebagai jjumlah minimal agar seorang dianggap ahli dalam bidang
tertentu.
Atas pijakan kaki, 13 desember 2015.
Tetsuya Arashi.