Berrani Mimpi, Tettapkan Tujuan


“Gantungkan cita-citamu setinggi langit!
Bermimpilah setinggi langit.
Jika emngkau jatuh, engkau akan jatuh di antara
bintang-bintang”
Bung Karno 

semua motovator ulung sepakat, kunci sukses pertama dan utama adalah mimpi yang kuat. Apa sih pentingnya mimpi? Angan-angan, mimpi, impian, cita-cita, harapan, keinginan, atau apa pun sebutanya. Akan membentuk passion bagi kita dalam menjalani hidup setiap hari dengan sebaik mungkin. Dengan cita-cita anda akan lebih mudah unutk meraih keberhasilan hidup. Impian tersebut berupa sesuatu yang benar-benar anda inginkan dan sangat menyentuh emosi. Mimpi harus dirawat, dipupuk, agar terus tumbuh berkembang. Orang sukses memilki impian yang jelas, terukur, dan merancang jalan untuk mencapainya tahap demi tahap.

Sebagai contoh, jika anda punya mimpi menjadi seorang programer kelas dunia seperti Mark Zuckenberg, hari-hari anda pasti dipenuhi buku-buku, pengamatan program-program komputer, melakukan percobaan berbagai program, bahkan berusaha membuat Aplikasi-aplikasi yang belum terpikirkan oleh orang lain. Mimpi bisa berasal dari minat, hobi, atau kebiasaan yang anda miliki.

Impian yang besar akan melahirkan energi yang besar pula. Bagi kmereka yang tidak memiliki impian, harus berusaha keras menggali potensi diri. Sebab, ia tidak melihat melampaui keadaanya saat ini. E. Paul Hovey berkata:
“Dunia yang buta dibatasi oleh sentuhanya, dunia orang
bodoh dibatasi oleh pengetahuanya, dan dunia orang hebat
dibatasi oleh impianya.”

Mimpi membuat seseoarang akan rela kerja keras mencapai tujuan hidupnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Vince lombardi:
“saya sangat yakin bahwa momen terbaik seseoarang
kepuasan terbesar setiap manusia adalah ketika ia
memperjuangkan tujuan yang mulia yang dan terbaring
lelah di medan pertempuran dalam kemenangan.”
Beranilah bermimpi karena mimpi tidak butuh modal apa pun. Dan, dijamin tidak beresiko. Bermimpi itu mudah, kayak membaliik telapak tangan. Hanya saja, masih banyak orang yang takut bermimpi. Karena itu, syarat bermimpi hanyalah keberanian. Tanpa keberanian, tidak akan ada imipian dan akibatnya tidak ada tindakan apapun.

Setelah menentukan mimpi, jadikan mimpi itu sebagai tujuan hidup. Ketiadaan mimpi membuat banyak orang tidak menyadari kemana tujuan hidup yang akan mereka tempuh. Hal tersebut diungkapkan Katherine Anne Porter, seorang penulis peraih penghargaan Pulitzer:
“saya terkejut melihat tidak adanya tujuan hidup banyak orang. Lima puluh persen manusia dibumi ini tidak pedulu kemana dia melangkah. Empat puluh persenya belum memutuskan dan bersedia mengikuti araj manapun. Hanya sepuluh persen yang tahu apa yang mereka mau, namun tidak semuanya pergi mengejarnya.”

Cba pahami pernyataan-pernyataan tokoh-tokoh sukses mengenai pentingnya memiliki tujuan dalam hidup. Henry J. Kaiser, pendiri Kaiser Aluminium, mengatakan bahwa:

“Ada sangat banyak bukti yang menunjukkan bahwa anda tidak bisa mulai mencapai yang terbaik dari diri anda sebelum menetapkan berberapa tujuan hidup.”

Viktor Frankl, seorang psikolog, juga mengatakan setiap orang mempunyai tujuan-tujuan khusus dalam hidupnya. Menurutnya:
“Tiap-tiap orang memiliki panggilanatau misi khusus dalam hidupnya. Setiap orang harus menjalankan tugas nyata yang wajib diselesaikan. Keistimewaan itu menjadikan dirinya tidak tergantikan, sama seperti hidupnya yang juga tidak bisa diulang. Jadi, tugas setiap orang itu unik, begitu jugak kesempatan untuk menyelesaikanya.”
Bahkan, Oliver Wendell Holmes mengatakan:
“Hal terbesar dalam dunia ini bukanlah dimana kita berada, melainkan kemana kita melangkah.”
Mimpi menjadi tujuan hidup yang hendak dicapai. Agar tidak menyimpang saat akan mencapai tujuan, harus dibuat target-target yang lebih spesifik. Target-target tersebut digunakan untuk mencapai tujuan hidup sesuai mimpi yang telah dibuat. Fungsi target adalah sebagai petunjuk arah agar memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidup. Hidup yang kita jalani akan terasa lebih mudah karena semua direncanakan dengan langkah-langkah yang jelas. Seperti yang dikatakan Ralph Waldo Emerson, seorang penyair dan filsuf, “Dunia menyediakan jalan bagi orang yang mengetahui tujuanya.”

jika anda ingin menggantungkan cita-cita ingin memimpin Republik Indonesia saat umur 50 tahun maka tujuan hidup anda adalah presiden. Selanjutnya, harus dibuat target-target jangka pendek atau menengah. Kapan harus lulus sekolah dasar, kapan lulus sekolah menengah, kapan lulus kuliah, kapan harus masuk dalam organisasi politik, kapan harus menjadi ketua partai politik, dan kapan harus menjadi calon presiden dan tepilih.

Target tersebut membantu menentukan langkah yang akan ditempuh. Target juga berguna sebagai pendorong agar fokus pada tujuan dan menjadikanya sebagai cita-cita terbesar.

Sudah banyak contoh orang-orang yang sukses karena memiliki mimpi dan berupaya sangat keras menggapainya. Di antaranya adalah komposer musik klasik Beethoven, yang gidup dengan keterbatasan pendengaran. Keterbatasan tidak menghalanginya bermimpi menjadi seorang komposer sukses. Ia pun berusaha tak kenal lelah, akhirnya sukses dan terkenal sampai sekarang.

Albert Einstein, saat kecil dianggap anak aneh dan sama sekali tidak pandai. Akan tetapi, ia tetap menggantungkan mimpinya unutk menjadi manusia yang disegani, dikagumi, dan berjasa bagi dunia melalui ilmu pengetahuanya. Mimpi itu memberikanya keyakinan serta motivasi kepadanya. Einstein pun mencari jalan agar dapat menuntut ilmu hingga menjadi manusia paling genius. Anak yang dianggap bodoh tadi mampu menemukan rumus kompleks yang mencakup dimensi semesta, namun disederhanakan menjadi E=MC2.

Ketika kita memimpikan sesuatu yang sangat tinggi, berberpa orang di sekitar akan menganggap mimpi itu nggak munkin bisa tercapai. Tetapi, jangan berkecil hati. Mimpi itu milik anda, bukan milik orang lain. Selama anda yakin bisa mewujudkanya, kenapa harus peduli dengan ucapan yang tidak membawa kemajuan buat pencapaian mimpi anda? Akan  tetapi, tentu saja bukan berarti anda tutup telinga dengan kritik dan saran tehadap mimpi dan cara mencapainya. Lalu, apa mimpi anda?

Atas pijakan kaki, 15 desember 2015.
Tetsuya Arashi.
Previous
Next Post »